Rabu, 03 April 2013

LEGENDA DAERAH KEBUMEN

LEGENDA
LEGENDA  DAERAH KEBUMEN

Nama kebumen konon bermula dari kata kabumian yang artinya tempat tinggal Kyai Bumi setelah menjadi tempat pelarian seorang pangeran dari Mataram yaitu Pangeran Bumidirja atau yang lebih dikenal dengan nama  Pangeran Mangkubumi pada 16 Juni 1677, yang pada saat itu Sunan Amangkurat 1 yang berkuasa.
Pangeran Bumidirja adalah seorang bangsawan ulama dari kerajaan Mataram, adik dari Sultan Agung Hanyokro Kusumo. Beliau dikenal sebagai penasihat raja yang berani menyampaikan apa yang benar itu benar dan apa yang salah itu salah. Pangeran Bumidirja sering memperingatkan raja apabila raja telah melanggar batas-batas keadilan dan kebenaran. Pangeran Bumidirja berpegang teguh pada prinsipnya yaitu agar raja berperilaku adil dan bijaksana. Di samping itu juga beliau sangat mengasihi dan menyayangi rakyat-rakyat kecil.
Pada suatu hari Pangeran Bumidirja mencoba memberanikan diri untuk mengingatkan keponakannya sekaligus raja  yaitu  Sunan Amangkurat 1. Sunan Amangkurat 1 telah melanggar paugeran/norma keadilan dan bertindak keras dan kejam dan bahkan Sunan Amangkurat 1 bersekongkol dengan VOC (Belanda)dan memusuhi bangsawan, ulama dan rakyatnya. Karena peringatan-peringatan yang diberikan Pangeran Bumidirja membuat Sunan Amangkurat 1 marah, Sunan Amangkurat 1 juga berencana akan membunuh Pangeran Bumidirja karena beliau telah menghalangi  hokum qishos  terhadap Kyai Pangeran Pekik dan keluarganya(mertuanya sendiri).Karena hal itu Pangeran Bumidirja memutuskan untuk melarikan diri dari kekangan Sunan Amangkurat 1.  Dalam perjalananya melarikan diri Pangeran Bumidirja tidak memakai nama kebangsawanannya, melainkan beliau memakai nama Kyai Bumi.
Pangeran Bumidirja atau yang lebih dikenal Kyai Bumi sampai di daerah Panjer dan beliau mendapatkan hadiah berupa tanah di sebelah utara kelok sungai Lukulo  pada tahun 1670.
Pada tahun 1670 dibangun pondok atau padepokan yang dikenal dengan nama Ki Bumi atau Ki-Bumi-An, yang menjadi KEBUMEN. Legenda kota Kebumen mempunyai banyak versi. Masyarakat di Kebumen sepertinya sudah tidak lagi mempedulikan asal muasal atau sejarah Kebumen. Mungkin hanya segelintir orang yang mengetahui asal muasal Kebumen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar